Wednesday, 20 March 2013

Memilih Pimpinan Bukan Muslim

"Di antara perkara yang membatalkan syahadah ialah mempercayai kepimpinan orang kafir dan munafiq. Dalam surah Al-Maidah ayat 57, firman Allah s.w.t yang bermaksud: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpin kamu orang-orang yang menjadikan agama kamu ejekan dan mainan di kalangan orang-orang yang telah diberi Kitab sebelum kamu dan orang-orang kafir. Bertawakkallah kepada Allah jika kamu benar-benar orang-orang yang beriman," kata akhi Ammir.

"Selain itu, Allah ada juga menyebut
dalam surah An-Nisa' ayat 138 hingga 139. Beritahulah kepada orang-orang munafiq itu bahawa mereka akan mendapat siksa yang pedih, iaitu orang-orang yang mengambil orang kafir menjadi teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah dengan mereka mencari kemuliaan di sisi orang-orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kemuliaan itu kepunyaan Allah," sambungnya lagi.

"Dan sekali lagi Allah mengingatkan kita dalam 
surah Al-Imran ayat 28. Firman-Nya yang bermaksud: Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi Wali (pemimpin, pelindung, penolong, teman akrab) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa yang berbuat demikian nescaya lepaslah ia dari Allah, kecuali kerana Taqiyyah (helah memelihara diri) dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa-Nya) dan hanya kepada Allah tempat kembali." Akhi Ammir berhenti seketika.

"Jelaslah bahawa ayat-ayat tersebut tidak membenarkan orang-orang yang beriman meredhai kepimpinan orang kafir menguasai negara Islam, tetapi kebenaran kerana memelihara diri tersebut hanya pada lahirnya sahaja dan sesungguhnya terbatallah syahadahnya kalau sekiranya hatinya redha walaupun keadaan takut. Menurut riwayat Ibn 'Abbas r.a bahawa Taqiyyah itu hanya pada lahirnya sahaja tetapi hatinya tidak redha."


~petikan RADHA
kaler-kaler pulak kali ni

No comments:

Post a Comment